Dindik Jatim Gelar Workshop Generasi Anti Korupsi Untuk Pelajar

Dindik Jatim Gelar Workshop Generasi Anti Korupsi Untuk Pelajar


Untuk memperkuat pendidikan karakter, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menggelar workshop pembinaan karakter menuju generasi muda anti korupsi yang diikuti sekitar 1000 siswa SMA dan SMK se Jawa Timur, di Hotel Mercury Surabaya, Jumat (1/11).

"Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur mendorong semua sekolah menanamkan pendidikan antikorupsi sejak dini kepada siswa sejalan dengan program pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul. SDM unggul itu berkompeten dan memiliki integritas," tegas Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Prov Jatim Dr. Hudiyono, M.Si.



Ia menjelaskan penerapan kurikulum pendidikan antikorupsi diperkuat melalui Peraturan Gubernur Jatim. Saat ini sudah diterapkan di jenjang pendidikan SMA, SMK dan PKLK. "Karena itu Dinas Pendidikan Jatim sesuai perintah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendorong semua sekolah merumuskan tata kelola pendidikan antikorupsi," imbuhnya.

Sedangkan penerapannya agar efektif dan tepat sasaran, maka pelatihan insersi pendidikan antikorupsi dilakukan secara kontinu untuk guru. Sebab pendidiklah yang dekat dengan siswa dan lingkungan sekolah.

Hal itu dilakukan agar implementasinya memenuhi standar kompetensi pendidikan antikorupsi diantaranya siswa memahami dan menyadari pentingnya nilai-nilai antikorupsi, siswa mampu mencegah dirinya sendiri agar tidak berperilaku koruptif dan agar kelak tidak melakukan tindak pidana korupsi.

Kompetensi lainnya adalah menguatnya kepekaan terhadap perilaku koruptif akan menyebabkan siswa berusaha tidak melakukan tindakan koruptif sekecil apa pun. Dengan begitu siswa mampu mencegah orang lain agar tidak berperilaku koruptif. Bahkan, siswa mampu mendeteksi adanya perilaku koruptif dan memberikan respon termasuk melaporkan ke pihak terkait.

Sedangkan imbas dari pendidikan korupsi pada guru diharapkan lebih meningkatkan kualitas kepribadian berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah atau madrasah. Diharapkan pula setelah mendapatkan pendidikan antikorupsi juga memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin dan memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah dan madrasah.

Sementara dalam kesempatan tersebut Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono mengajak para siswa untuk selalu menjaga etika dan mencintai tanah air.

"Kalau ketemu orang tua harus salim, pergi harus salim, sopan santun harus dijaga," harapannya, saat memberikan sambutan. Ia mengajak siswa untuk selalu berhubungan baik dengan teman dan kalau bisa saat bertemu teman atau orang tua tidak memakai gadget, agar yang dekat menjadi dekat dan jauh menjadi jauh, “ Kalau pakai handphone terus, yang dekat jadi jauh, yang jauh jadi dekat," ujarnya.