Mendidik Siswa Berperilaku Jujur
PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

SLBN Tambahrejo
KAB. BOJONEGORO

MENDIDIK SISWA BERPERILAKU JUJUR

Tujuan : Mendeskripsikan nilai nilai karakter dalam internalisasi kantin kejujuran di SLB N Tambahrejo

Rumusan masalah :

Apakah kantin kejujuran dapat menjadi media pembelajaran yang baik untuk mengasah tanggung jawab dan memupuk kepekaan sosial siswa.

Pemaparan inovasi :

Semenjak pemerintah memberlakukan pendidikan karakter secara nasional di semua jenjang pendidikan, pendidikan karakter menjadi isu  hangat dibidang pendidikan. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa krisis karakter yang terjadi dalam masyarakat kita, salah satu bagiannya adalah dunia pendidikan. Ramli mengungkapkan bahwa pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan akhlak. Tujuannya adalah untuk membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik, yaitu warga masyarakat dan negara yang menganut nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya masyarakat dan bangsanya yang bertujuan membina kepribadian generasi muda.

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

Merosotnya akhlak, moral, dan etika siswa, mengindikasikan belum berhasilnya pendidikan di sekolah dalam mewujudkan tujuan pendidikan Nasional. Hal ini membawa tantangan serius bagi dunia pendidikan untuk merealisasikan pembangunan karakter bangsa dalam dunia pendidikan karena pendidikan dianggap sebagai sarana efektif guna menanamkan nilia-nilai karakter kepada pesrta didik. Pendidikan juga dipercaya sebagai sarana anak didik mencapai derajat pribadi sempurna (Insan Kamil), baik aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Walaupun hasil yang diperoleh dari pendidikan sifatnya jangka panjang dan tidak instan, namun pendidikan mampu menjadi obat mujarab serta semacam investasi bagi terbentuknya generasi penerus yang berbudi luhur.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan Nasional, berbagai inovasi pendidikan sangat dibutuhkan. Pemerintah telah melakukan berbagai inovasi yang tidak hanya meningkatkan kualitas dibidang akademik

Kantin kejujuran di sekolah dibuat untuk memberikan pendidikan kejujuran kepada siswa, dimana kejujuran merupakan salah satu kunci untuk mengurangi problem hidup berbangsa dan bermasyarakat di negeri kita. Karena kejahatan, kriminalitas, korupsi, dan kekerasan yang sudah begitu terstruktur, kolektif, dan membudaya merupakan bentuk-bentuk lain  absennya kejujuran dan ketidakmampuan membangun komitmen kejujuran. Kejujuran merupakan mukadimahakhlak mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada akhlak tersebut. Sifat jujur merupakan alamat keislaman, timbangan keimanan, dasar agama, dan juga tanda kesempurnaan bagi si pmilik sifat tersebut. Dengan kejujuran seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan.

Tanpa kejujuran, praktik korupsi, kolusi, nepotisme, dan segala bentuk manipulasi lainnya akan tetap subur di negeri ini. Untuk itu, kantin kejujuran yang merupakan pendidikan kejujuran dan antikorupsi perlu diterapkan sebagai upaya preventif bagi generasi muda.

Kantin kejujuran merupakan ruang berlangsungnya kegiatan jual beli dengan menggunakan Self service system, yang merupakan sistem pelayanan dimana pembeli melayani dirinya sendiri tanpa dijaga. Dengan kegiatan jual beli yang demikian maka akan mudah sekali memberikan kesempatan kepada siswa untuk bersikap tidak jujur,bersikap curang, saling menipu, tidak adil, saling mencurigai, fitnah,serta praktik-praktik korupsi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter yang luhur. Jika hal ini tidak diantisipasi, maka adanya progaram kantin kejujuran justru akan menjadi bumerang bagi dunia pendidikan.

Tujuan yang baik dari program kantin kejujuran jika tidak mengindahkan norma-norma, dan nilai-nilai, maka dapat melahirkan sikap dan tindakan yang kontraproduktif. Oleh karena itu nilai karakter perlu diinternalisasikan didalamnya dengan harapan agar semakin kuatnya pehaman norma-norma, nilai-nilai karakter yang dapat menuntun individu pada jalan yang lurus yang akan mengantarkan kelancaran dan kesuksesan program kantin kejujuran dalammembina karakter peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.

Kesimpulan :

Kantin Kejujuran dapat menjadi media  pembelajaran untuk mendeskripsikan nilai nilai karakter pendidikan Antikorupsi dengan memasukkan nilai nilai moral diantaranya sikap sopan santun jujur, disiplin peduli dengan lingkungan sekitar.