Apel Pembukaan MPLS Serentak SMA/SMK/SLB Negeri/Swasta Provinsi Jawa Timur, Cetak 3 Rekor Muri Sekaligus

Apel Pembukaan MPLS Serentak SMA/SMK/SLB Negeri/Swasta Provinsi Jawa Timur, Cetak 3 Rekor Muri Sekaligus

Surabaya - 15 Juli 2024 Jawa Timur resmikan pembukaan MPLS. Acara yang digelar serentak se-Jawa Timur secara luring dan daring ini berhasil mencetak 3 rekor muri sekaligus, diantaranya:

1. Deklarasi anti perundungan secara serentak terbanyak sejumlah 356.644

2. Pembuatan poster anti perundungan secara serentak terbanyak sejumlah 356.644

3. Pembagian seragam sekolah secara serentak terbanyak sejumlah 25.711

Pj Gubernur, Adhy Karyono beserta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai menerima langsung piagam yang diberikan oleh Muri Indonesia.

“Saya mewakili masyarakat Jawa Timur mengucapkan rasa bangga dengan rekor muri yang dipecahkan oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan. Dengan ini, pemerintah akan terus melaksanakan komitmen anti perundungan di lingkungan sekolah dengan penuh tanggung jawab.” Ujar Adhy Karyono, Pj Gubernur Jawa Timur.

Pada sambutannya dalam pembukaan MPLS ini, Adhy juga menegaskan bahwa gerakan ini menjadi tanggung jawab tak hanya seluruh siswa namun juga guru dan orang tua yang harus bisa bekerja sama mengawasi para siswa baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Pada kesempatan kali ini, Adhy Karyono juga serahkan penghargaan langsung bagi siswa yang membawa pulang medali emas dan perak pada LKSN Disabilitas 2024. Aries Agung Paewai juga secara simbolis serahkan piala atas kemenangkan Jawa Timur sebagai juara umum di ajang tersebut kepada Adhy Karyono.

Setelahnya, Adhy lakukan penyematan tanda peserta MPLS kepada perwakilan siswa. Selain itu, ia juga secara simbolis serahkan seragam gratis untuk 25.1011 siswa yang turut dilakukan secara serentak oleh kepala sekolah di seluruh jatim.

“Kami siap mendukung anti perundungan. Saya pikir MPLS ini bukan sekedar tradisi namun langkah awal penyesuaian dari SMP ke SMA terutama untuk mengenal lebih dekat lingkungan sekolahnya, guru serta teman baru. Selain itu juga untuk menanamkan nilai positif kegiatan belajar mengajar nanti.” Ujar Adhy dalam sambutannya.

Tema kali ini sangat relevan dengan kondisi saat ini yang mana marak terjadi perundungan atau bullying. Hal ini merugikan, karena mengganggu kegiatan belajar mengajar dan ada hambatan untuk mencapai cita2 ke depan. Ini menjadi tanggung jawab dan tugas kita semua untuk terus mengawasi agar dapat menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman, saling menghormati, menghargai, empati, dan toleransi.

Sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries, berharap adanya kerja sama yang baik antara siswa, guru, kepala sekolah, dan juga orang tua dalam menjalankan gerakan antir perundungan ini.

“Dengan maraknya kasus bullying di lingkungan sekolah, saya berharap tidak akan pernah terjadi lagi di Jawa Timur. Bersama kita ciptakan Jawa Timur sebagai provinsi dengan pendidikan maju dan zero case bullying.” pesan Aries untuk siswa, tenaga pengajar, dan orang tua siswa.

Adhy Karyono, Pj Gubernur Jawa Timur, menutup apel kali ini dengan harapan besar agar siswa siswi Jawa Timur selalu menjunjung tinggi toleransi dan menghargai perbadaan untuk menggapai tujuan Jatim Bebas Perundungan. Ia berharap, semua bisa jadi agen perubahan untuk menjadi siswa cerdas, berprestasi, dan berakhlak mulia.