Surabaya Siap Beri Pendidikan Antikorupsi Di Sekolah

Surabaya Siap Beri Pendidikan Antikorupsi di Sekolah


Setiap orang tua tentu berharap anak mereka mendapat banyak pelajaran yang baik di sekolah. Begitu juga dengan Anda kan, Moms? Nah, ada kabar bagus untuk Anda yang tinggal di Surabaya, Jawa Timur. Sekolah-sekolah di Surabaya akan mengajarkan pendidikan antikorupsi pada tahun ajaran ini! Nantinya pendidikan antikorupsi itu diintegrasikan dalam pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) di tingkat SD dan SMP.



Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau yang biasa disapa Risma, mengatakan dirinya segera membuat aturan mengenai pendidikan antikorupsi di sekolah dalam bentuk Peraturan Wali Kota.

Risma menjelaskan, rencananya ini sesuai dengan anjuran dari KPK. Memang, pada Desember 2018 yang lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menggandeng empat kementerian untuk membuat kesepakatan penerapan pendidikan antikorupsi di jenjang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Keempat kementerian tersebut adalah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), serta Kementerian Agama (Kemenag).

Penandatanganan kesepakatan dilakukan oleh Ketua KPK Agus Rahardjo, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menristekdikti Mohammad Nasir, dan Mendikbud Muhadjir Effendy. Sedangkan Kemenag diwakili oleh Dirjen pendidikan Islam Kamaruddin Amin.

Pendidikan antikorupsi diyakini dapat berguna sebagai pencegahan praktik korupsi sejak usia dini. Sebab prinsip antikorupsi itu akan membentuk karakter siswa ketika mereka dewasa.

"Setiap hari pelajaran tentang antikorupsi harus diajarkan, bukan hanya sekadar dihafalkan. Nanti saya bersama Dinas Pendidikan (Dispendik) akan membuat Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya pendidikan antikorupsi," Risma menyampaikan pada Minggu (14/7) seperti dilansir Antara. Lebih lanjut Risma menjelaskan, dalam pendidikan antikorupsi itu, anak akan belajar nilai-nilai kedisiplinan dan kejujuran seperti tidak mencontek. "Pelajaran itu untuk perilaku bukan dihafalkan, jadi untuk membentuk perilaku siswa sehari-hari," ucapnya. Keren ya, Moms! Semoga saja kota-kota lain juga akan segera mengikuti langkah Risma agar anak-anak kita juga mendapat pelajaran ini di sekolah dan punya mental antikorupsi sejak dini.