Dindik Beri Pelatihan Penguatan Materi Esensial IKM untuk SMK Negeri dan Swasta di Jatim

Dindik Beri Pelatihan Penguatan Materi Esensial IKM untuk SMK Negeri dan Swasta di Jatim

Dinas Pendidikan Jawa Timur

Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) tengah diperkuat Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim. Salah satunya melalui pelatihan peningkatan kompetensi Numerasi dan Literasi IKM Tahap 1 jenjang SMK. Kegiatan ini diikuti 155 orang, terdiri dari 24 orang Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan wilayah Kab/Kota se Jawa Timur, 24 orang Pengawas SMK dan 107 perwakilan dari sekolah Negeri/Swasta se-Jawa Timur.

Bagi jenjang SMK, kurikulum merdeka diperlukan untuk menyiapkan lulusan siap kerja sesuai dengan kebutuhan skill industri.

Dalam sambutannya, Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai menyebut Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) merupakan hal yang penting bagi pendidikan.

Namun, Aries menggaris bawahi bahwa yang tak kalah penting lagi adalah bagaimana para guru dan mampu mengupgrade skill siswa menyesuaikan dengan kebutuhan kondisi lokal dan global saat ini. Sebab, kecanggihan teknologi terus berkembang. Pun dunia pendidikan juga dihadapkan pada berbagai tantangan yang cukup dinamis.

"Banyaknya problem yang dihadapi dunia industri saat ini, seperti dengan adanya momok di masyarakat akan lulusan SMK yang banyak tidak melanjutkan bidang mereka di dunia kerja. Dengan adanya IKM SMK ini kami harapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan yang siap menghadapi dunia era modern dan memiliki inovasi sesuai dengan minat dan bakat," sebut Aries, Selasa, (19/3).

Pj Wali Kota Baru ini juga menambahkan menghasilkan lulusan SMK yang memiliki mutu dan kualitas yang bagus didunia kerja menjadi cita-cita insan pendidikan khususnya bagi Jawa Timur. Oleh karenanya, siswa perlu diberikan ruang untuk mendalami minat dan bakatnya, serta diberikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan saat ini.

Menurut Aries, kurikulum merdeka cukup fleksibel. Karena berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter serta kompetensi murid, dan student centered learning atau berfokus pada siswa.

"(Kurikulum Merdeka) ini tepat digunakan untuk SMK sekaligus untuk mengembalikan semangat belajar siswa serta mengembangkan kompetensi siswa dengan baik sesuai dengan bakat dan minat masing-masing siswa," tambah dia.

Ia juga menyebut, dari 2.160 SMK di Jawa Timur, pada Tahap 1 penerapan Kurikulum Merdeka tahun Pelajaran 2022/2023 terdapat 1333 lembaga, Tahap 2 penerapan Kurikulum Merdeka terdapat 1450 lembaga dan di tahap akhir, Jawa Timur sudah menerapkan Kurikulum Merdeka secara keselurahan dalam Kategori Mandiri Belajar, Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi.

"Saya harapkan ini tidak hanya sekedar angka. Bapak dan ibu punya tugas dan tanggungjawab besar bagaimana meningkatkan pendidikan berkualitas. Bagaimana anak-anak memahami materi numerasi dan literasi, dan bagaimana menyiapkan lulusan siap kerja sesuai dengan kebutuhan IDUKA (Industri, Dunia Usaha, Dunia Kerja). Bekali anak-anak dengan skill yang kompeten," paparnya.

Pada pelatihan yang digelar 19-21 Maret 2024 ini, para peserta akan mendapatkan materi dari berbagai narasumber seperti BBPPMPV BOE Malang, Balai Besar Guru Penggerak (88PG) Jawa Timur, Kepala SMK Semen Gresik dan Pengawas SMK.

"Saya berharap bapak ibu betul-betul memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali ilmu dan mengupgrade diri untuk kepentingan pembelajaran siswa," pungkas dia.