Dindik Jatim Gerak Cepat Tangani Dampak Gempa di SMAN 1 Sangkapura, Bawean

Dindik Jatim Gerak Cepat Tangani Dampak Gempa di SMAN 1 Sangkapura, Bawean

Pemprov Jatim. Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jatim, Aries Agung Paewai, tak kuasa menyembunyikan kesedihannya, saat melihat kondisi disetiap ruangan di SMAN 1 Sangkapura, Gresik di Pulau Bawean, yang terdampak gempa bumi pada, Jumat (22/3/2024) lalu. Dia mengaku sangat prihatin atas musibah yang telah menimpa keluarga besar SMAN 1 Sangkapura tersebut.

Disela kesibukannya sebagai Kepala Dindik Jatim dan Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, Aries sangaja menyempatkan diri untuk melihat langsung kondisi SMAN yang katanya mengalami rusak berat, akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,5 tersebut. Sejumlah ruangan dikunjunginya, seperti ruang laboratorium komputer, ruang kelas XII IPA dan ruang kelas lainnya hingga ruang guru yang mengalami kerusakan cukup berat.

Saat kunjungan itu, selain didampingi Kepala Sekolah SMAN 1 Sangkapura, Afandi SPd MPd, Aries juga didampingi Sekretaris Dindik Jatim, Suhartono; Kepala Bidang SMA Dindik Jatim, Suhartatik; Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Gresik, Kiswanto; Kepala SMA Taruna Madani, Imran Rosidi; Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim, Kukuh Tri Sandi; dan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Andhika Nurahmad.

Sesekali Aries menghela nafas panjang saat melihat ruangan kelas yang mengalami kerusakan. Seperti dinding yang retak, plafon yang ambrol, atap sekolah yang patah, hingga sarana dan prasarananya lainnya yang rusak seperti komputer dan lab kimia.

“Saat pertama melihat, sangat menyedihkan karena tidak seperti yang kita lihat di media sosial. Ternyata lebih parah. Hampir semua kelas mengalami kerusakan. Informasi yang saya dapat dari kepala sekolah, dari 24 kelas, 22 kelas mengalami kerusakan. Termasuk sejumlah komputer yang tidak bisa digunakan lagi karena tertimpa plafon,” ujar Aries, disela kunjungan.

Melihat kendisi ini, Aries langsung memerintahkan kepala sekolah untuk menggelar pembelajaran secara daring, sebab jika dipaksanakan untuk sekolah tatap muka, akan sangat membahayakan siswa dan guru. Apalagi saat ini gempa masih terus terjadi, meski dengan intensitas kecil.

Menurut Aries, dirinya datang langsung ke SMAN 1 Sangkapura atas perintah Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, untuk mengecek berbagai fasilitas pendidikan yang terdampak gempa yang berpusat di laut dengan titik episentrum 5.74 LS dan 112.32 BT dengan kedalaman 10 km ini.

Dari hasil kunjungan ini, kata Aries, akan dilaporkan ke Pj Gubernur untuk diambil langkah-langkah cepat agar proses pembelajaran bisa normal kembali. Makanya dalam kunjungan kali ini Dindik Jatim mengajak BPBD dan Bappeda Jatim, agar nantinya bisa secepatnya menyinkronkan data setelah melihat langsung kondis SMAN 1 Sangkapura.

“Insya Allah dalam waktu yang tidak lama, akan segera kami laporkan ke Bapak Pj Gubernur, dan akan ditindaklanjuti apa yang akan menjadi langkah-langkah provinsi, dan apa-apa yang menjadi langkah pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,” ungkapnya.

Terkait renovasi, Aries mengatakan, kemungkinan besar tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat ini. Sebab berdasar informasi dari BPBD dan BMKG, hingga sekarang masih terus terjadi gempa susulan. Seperti gempa berkekuatan magnitudo 4,0 sekitar pukul 01.29 WIB, dan berkekuatan magnitudo 4,8 pada pukul 04.23 WIB pada Jumat (29/3/2024).

“Kami akan terus menunggu informasi dari BPBD dan BMKG untuk mendapat informasi terkini. Jika dirasa sudah aman, tidak ada gempa susulan lagi rehap rekon akan kami lakukan, agar siswa bisa secepatnya melakukan proses pembelajaran dengan normal,” katanya.

Untuk sarana dan prasarana yang rusak sepeti fasilitas laboratorium, Aries menegaskan Pemprov Jatim akan menggantinya dengan yang baru. Apalagi fasilitas lab komputer yang digunakan sudah tergolong komputer lama, sehingga memerlukan peremajaan komputer baru yang menggunakan teknologi baru, sehingga kemampuan siswa bisa mengikuti perkembangan teknologi informasi.

Dalam kesempatan itu pula, Aries juga membagikan bantuan kepada siswa, tenaga pendidik dan kependidikan yang mengalami dampak gempa. Bantuan itu berupa 160 paket sembako, 84 terpal, 150 selimut dan 31 tenda keluarga.

“Bantuan ini dikumpulkan dari para guru, siswa, cabang dinas pendidikan dan dari dinas pendidikan. Alhamdulillah bantuan terkumpul cukup banyak, dan kita berikan kepada siswa dań guru yang terdampak. Tadi saya dengar ada rumah siswa dan guru yang runtuh. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban mereka,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Sangkapura, Afandi SPd MPd mengatakan, gempa bumi yang mengguncang Bawean pekan lalu mengakibatkan proses belajar mengajar tidak bisa dilaksanakan. Seperti tidak bisa melakukan Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) dan siswa batal mengikuti olimpiade tingkat Kabupaten Gresik.

Saat ini, kata Afandi, proses belajar juga sudah dialihkan secara daring sesuai intruksi dari Dinas Pendidikan Jatim. Termasuk nanti juga akan menggelar ujian secara daring juga. “Saat gempa terjadi, seluruh siswa sudah pulang semua. Hanya ada beberapa guru saja. Dan Alhamdulillah semua selamat,” katanya. [iib*]

Renovasi Bisa Menggunakan Anggaran BTT

Sekretaris BPBD Jatim, Andhika Nurahmad yang turut berkunjung ke SMAN 1 Sangkapura, mengatakan, dirinya turut prihatian atas musibah yang telah menimpa masyarakat Bawean, khususnya SMAN 1 Sangkapura, yang gedungnya mengalami kerusakan cukup berat.

Setelah kunjungan ini, kata Andhika, Dindik Jatim akan melakukan rapat bersama dengan BPBD, Bappeda dan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Jatim. Nanti akan ada Tim teknis yang datang lagi ke SMAN 1 Sangkapura, untuk menghitung kebutuhan anggarannya.

“Jadi nanti akan di assessmen gedungnya. Apakah cukup direnovasi atau dihancurkan dan dibangun total. Itu tim teknis dari Dinas Cipta Karya yang bisa menentukan. Yang jelas, karena ini mekanismenya karena bencana, dan sudah ada surat tanggap darurat dari Bupati Gresik, Insya Allah pembangunannya bisa menggunakan dari BTT (Biaya Tidak Terduga) dari pemprov,” katanya.

Usulan BTT ini, kata Andhika, melalui BPBD Jatim. Oleh karena itu, BPBD dilibatkan dalam penanganan bencana di SMAN 1 Sangkapura. “Intinya, karena ini bencana, jadi harus melalui BPBD yang mengusulkannya,” tandasnya. [iib*]

Bappeda Jatim Siap Kawal Anggaran Renovasi SMAN 1 Sangkapura

Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Jatim, Kukuh Tri Sandi mengatakan, dirinya sudah meminta meminta Dindik Jatim untuk segera melakukan koordinasi dengan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Jatim, untuk mengajak melakukan survei analisa kebutuhan. Sebab yang bisa menghitung kebutuhan itu adalah dinas cipta karya.

“Setelah dilakukan analisa, dan seandainya muncul anggaran Rp2 miliar, langsung diajukan ke Pemprov Jatim untuk mengajuan BTT. Insya Allah tidak lama. Tahun ini bisa terbangun, karena ini fasilitas pendidikan yang sangat vital. Kita siap kawal pengajuannya,” ungkapnya.

Untuk sarana dan prasarana seperti kursi, meja, komputer dan fasilitas lainnya, kata Kukuh, Dinas Pendidikan bisa menganggarkannya di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2024. “Mungkin sekitar September-Oktober bisa pengadaan. Harapannya setelah bangunannya selesai, sarana dan prasarana bisa langsung dilengkapi,” pungkasnya.